Senin, 01 November 2010



BEM STAI Almuhamad Gelar Khataman
Untuk Sambut Datangnya Ramadhan
BLORA-Badan Ekesekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Almuhmad Cepu kampus B Kunduran, 6 Agustus 2010 menggelar acara khataman Al-Qur’an. Acara yang digelar Musholla Alhuda itu dimaksudkan untuk menyambutdatangnya bulan Ramadhan. Usai khataman, acara dilanjutkan dengan diskusi ilmiah yang menampilkan pembicara Sholihin Hasan alumni IAIN Walisongo Semarang, dan Yusman Chanafi MPd.I, alumni IAIN Cirebon.
Koordinator STAI Almuhamd kampus B Kunduran, Zamrodi MPdI saat memberikan kata pengantar mengatakan, acara khatamana Al-Quran tersebut dimasudkan untuk menciptakan budaya suka membaca Al-Qur’an. Sebab, ayat Al-Qur’an yang turun pertama kali memerintahkan kepada umat Islam agar gemar membaca. Baik membaca yang tersurat maupun yang tersirat. Sehingga Al-Quran sebagai pedoman hidup sudah seharusnya dibaca setiap waktu.
”Melalui acara khataman, kami menginginkan agar semua mahasiswa STAI memiliki budaya gemar membaca, khususnya membaca ayat-ayat Al-Qur’an,” ujar Zamrodi, yang juga alumni pascasaraja Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta.
Selain menggelar acara khotmil Qur’an, pihaknya juga mendorong mahasiswa agar selalu meneladani cendikian muslim pada era awal berkembangnya umat Islam. Yakni, dengan mengedepankan al-muhafadhotu alalqodimish sholeh, wal-ahdzu biljadidil ashlah. Yakni, mempertahankan hal-hala lama yang baik sambil terus mencari hal-hal baru yang lebih baik.
Dalam waktu dekat, pihaknya juga akans egera menggelar pelatihan membaca tahlil dan membaca kitab al-barzanji. Tak hanya itu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pihaknya juga akan menggelar acara tanduk ambeng atau atau membaca pengantar niat hajat tumpengan.
Tanduk ambeng, saat ini masih mentradisi di tengah-tengah masyarakat. Karena itu, mahasiswa STAI Almuhamd juga harus mengetahui bagaimana tanduk ambeng seharusnya,” tandasnya.
 Sementara itu, Sholihin Hasan yang juga wartawan Radar Kudus (Jawa Pos Group) mengatakan, Al-Quran adalah kita suci yang berisi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Karena itu, petunjuk tersebut harus dipahami oleh mereka yang mengau bertaqwa. Ibarat seseorang melakukan perjalanan jauh, Al-Quran adalah rambu-rambu lalulintas. Jika seseorang melakukan perjalanan dan selama perjalanan mentaati aturan lalu lintas, maka dia tidak akan tersesat.
”Kita umat Islam akan melakukan perjalan jauh menuju akherat, karena itu agar tidak tersesat maka taatilah rambu-rambu yang ada di dalam Al-Quran,” katanya.(*)

Tidak ada komentar: