Minggu, 24 Oktober 2010

pelatihan tumpeng


BLORA-Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Muhamad Cepu, mengucurkan beasiswa bagi penghafal kitab suci Al-Qur'an. Beasiswa diberikan dengan membebaskan seluruh biaya SPP sejak semester I hingga semester akhir. Program itu diberikan sebagai penghargaan bagi mahasiswa yang hafidz dan hafidzah atau penghafal Al-Qur'an.
”Seluruh mahasiswa yang hafidz atau hafidzah kami gratiskan selama mereka kuliah di STAI Al-Muhamad,” ujar Ketua STAI Al-Muhamad Cepu, Kadarismanto MPdI, dengan didampingi Pembantu Ketua I, H Abdul Halim Mujtaba MHI, kemarin, di selasa acara halal bi halal, pihak yayasan, dosen dan karyawan di aula kampus setempat.
Beasiswa itu tidak hanya diberikan kepada mahasiswa baru tahun akademik 2010-2011, tetapi beasiswa tersebut juga diberikan kepada mahasiswa yang hafidz dan hafidzah di semester sebelumnya.
Sementara itu,mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama' (UNU) Surakarta yang juga staf pengajar STAI Al-Muhamad Cepu, Sholihin Hasan mengatakan, untuk meningkatkan skill mahasiswa, kemarin digelar pelatihan tanduk ambeng atau mengiqrorkan dan mendoakan kenduri. Pelatihan diberikan dalam rangka untuk memberikan skill bagi mahasiswa agar saat terjun di masyarakat nanti, mereka bisa melayani kepentingan masyarakat secara benar dan tepat. Pelatihan dilaksanakan di sekretariat LP Ma'arif, komplek Alun-Alun Blora.
”Saat ini, tradisi tumpengan masih sangat kental di tengah-tengah masyarakat. Agar acara tumpengan bisa berjalan sesuai kaidah-kaidah agama, maka diperlukan tukang tanduk yang mumpuni,” ujarnya.
Dari data yang dihimpun pihak kampus, sedikitnya ada 45 hingga 50 macam acara tumpengan. Diantaranya acara selamatan bayi lahir, pindah rumah, akan bepergian, tahlil, manakiban, berzanji, yasinan, tingkeban (tujuh bulan), ruwahan, tiga hari, tujuh hari 40 hari, 100 hari, seribu hari dan mendak atau tahunan bagi orang yang sudah meninggal.
Selain itu ada acara selamatan ngalungi sapi, sapi melahirkan, ketupatan, satu muharrom, mauludan, nuzulul Qur'an, isro' mi'roj, bancaan weton atau hari lahir seseorang, khitanan, pernikahan, campur bawur, bucu kendit, buka gebyok, mendirikan bangunan, beli kendaraan baru, membuat tarup dan aneka macam syukuran. Kemudian ada sedekah bumi, pindah rumah, pindah kerja, sedekah laut dan peletakan batu pertama pada sebuah bangunan.
”Aneka macam acara yang dilakukan masyarakat tersebut membutuhkan keahlian tersendiri. Karena masing-masing acara, iqror dan doanya juga berbeda-beda,” tandasnya.
Selain memberikan pelatihan tanduk ambeng, pihaknya juga mendorong civitas akademika untuk mengembangkan keahlian menulis. Khususnya tulisan hasil resech atau penelitian. Karena, STAI Al-Muhamad juga sudah menerbitkan jurnal ilmiah. Jurnal itu sudah terbit kali-kali secara berkala.(*)

1 komentar:

wartamasyarakat-nu Media Jalinan Silaturrohmi mengatakan...

wah, pelatihan enak ya...? makan-makan